Kendari – Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menilai pendidikan di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih rendah.
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Nasdem Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra, Tina Nur Alam mengatakan bahwa pendidikan di Sultra jauh di bawah pulau Jawa. Ia berharap anak-anak di Sultra yang tidak sekolah dikarenakan kondisi ekonomi atau kurangnya biaya untuk pendidikan dapat berkurang.
“Itu jangan sampai terjadi di Sultra,” ungkapnya di Kendari pada Senin (7/3/2022).
Istri mantan Gubernur Sultra Nur Alam tersebut menambahkan, sebagai anggota Komisi X DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) mempunyai aspirasi untuk membagikan PIP, beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMA/SMK, dan KIP kuliah untuk mahasiswa S1.
Persyaratannya ialah anak-anak tidak mampu ataupun yang berprestasi. Selain itu, bagi mahasiswa harus memiliki IPK di atas tiga dan tidak boleh menikah hingga semester delapan atau sampai selesai.
Kata dia, banyak mahasiswa yang berasal dari Sultra yang telah mendapat beasiswa yang dicanangkan tersebut. Diantaranya mahasiswa UHO, UNSULTRA, STIE 66, UMK Kendari, serta mahasiswa asal Sultra yang berkuliah di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta.
Biaya SPP selama delapan semester langsung di transfer ke universitas masing-masing, serta biaya hidup selama delapan semester di transfer langsung ke rekening mahasiswa. Biayanya pun bervariatif sesuai jenjang pendidikan mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 8 juta per bulan.
Selanjutnya, ia mengungkapkan Realisasi KIP kuliah di Sultra sebanyak 500 mahasiswa dan KIP siswa SD hingga SMA sebanyak 50 ribu siswa yang tersebar di 17 kabupaten kota di Sultra.
Laporan : Edison.