Kendari, mediasultra.co.id – Pemberhentian beberapa jetty oleh oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) di Blok Marombo Konawe Utara (Konut) menuai kritikan dari berbagai lembaga, tidak terkecuali lembaga Bumi Hijau Nusantara (Bistara) dan Garda Pemuda Sulawesi Tenggara (Garpem Sultra).
Melalui kordinatornya Risaldi, lembaga Bistara Sultra menyayangkan dengan adanya pemberhentian beberapa jetty di Marombo Konawe Utara yang dinilai tidak prosedural dan tidak sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Saya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknun anggota TNI AD tersebut yang kami nilai tidak prosedural dan tidak sesuai dengan aturan perundang undangan yang berlaku, olehnya itu dengan penuh kekecewaan kami yang tergabung dalam lembaga Bistara dan Garpem Sultra melangsungkan aksi demonstrasi di pelataran gedung Korem 143/ Halu Oleo,” ucap Risal.
Adapun tuntutan dalam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kedua lembaga tersebut adalah meminta Danrem 143/ Halu Oleo untuk mengevaluasi kinerja Dandim Konawe Utara terkait pemberhentian beberapa jetty di Marombo Konawe Utara.
“Tuntutan aksi kami hari ini tidak lain adalah untuk meminta Danrem 143/ Halu Oleo untuk mengevaluasi kinerja Dandim Konut terkait pemberhentian dan penutupan jetty di Marombo,” tutur pemuda yang akrab di sapa Ical ini.
Sementara itu Ketua Umum Garpem Sultra Aksan Tabengge mengungkapkan bahwa yang dapat melakukan pemberhentian jetty atau tersus adalah pihak TNI Angkatan Laut (AL) dan Syahbandar setempat.
“Pemberhentian jetty itu hanya bisa di lakukan oleh TNI AL dan Syahbandar selaku penanggung jawab wilayah perairan, sehingga tindakan yang di lakukan oknum TNI AD itu tidak tepat sasaran,” umbar Aksan.
Dengan adanya aksi demonstrasi tersebut kedua lembaga itu berharap agar jetty atau Tersus tersebut dapat kembali di buka dan beraktivitas.
“Harapan kami cuma satu, yaitu agar jetty-jetty tersebut dapat kembali dibuka dan beraktivitas sehingga membantu jalannya investasi terkhusus di bidang pertambangan di Konawe Utara,” tutup Aksan.
Sementara itu, dilansir dari potretsultra.com Kepala seksi Teritorial (Kasiter) Korem 143/Haluoleo (HO), Letkol TH Wulaa mengatakan, pihaknya tidak pernah melakukan penutupan sejumlah jetty di Marombo Konawe Utara.
“Silahkan masyarakat bekerja, pada dasarnya tidak benar adanya penutupan jetty,” bebernya.
Selain itu, ia juga menyampaikan akan memfasilitasi demonstran yang melakukan aksi damai terhadap Korem 143/Haluoleo.
“Nanti kita pertemukan dengan Pak Danrem, hanya beliau saat ini lagi di luar daerah,” tutupnya. (*).