Kendari || mediasultra.co.id – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Harmin Ramba mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tingkat Provinsi Sultra di SDN 6 Kendari, Rabu (18/5/2022).
Pencanangan BIAN tahun 2022 ini ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pelepasan balon udara.
Harmin Ramba mewakili Gubernur Sultra mengajak semua pihak terkait untuk menyukseskan pelaksanaan BIAN. Imunisasi serentak ini bisa mencegah sejumlah penyakit yang cukup berbahaya.
“Dengan pemberian imunisasi tambahan campak rubela yang sifatnya massal tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Pelaksanaan bukan imunisasi anak nasional merupakan salah satu upaya strategis untuk mencapai target eliminasi campak rubela tahun 2023 serta mempertahankan Indonesia bebas polio,” katanya.
Menurutnya imunisasi dilakukan untuk mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya KLB yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Hal senada disampaikan Aisten 1 Pemerintah Kota Kendari Agus Salim Safrullah. Dia mengajak stakeholders untuk berpartisipasi membantu menyukseskan imunisasi ini untuk menciptakan anak Indonesia yang sehat dan berkualitas.
“Saya menyerukan pada anak-anak di Kota Kendari harus mendapatkan imunisasi dasar lengkap menjaga anak yaitu membuat anak-anak tetap sehat adalah tugas setiap orang tua dan juga tugas dari negara,” ungkapnya.
Agus Salim juga meminta masyarakat untuk melawan hoax yang menyampaikan hal-hal buruk tentang imunisasi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra Putu Agustin menjelaskan, BIAN merupakan upaya pemberian imunisasi yang dilakukan secara terintegrasi meliputi kegiatan imunisasi tambahan berupa imunisasi campak rubela pada usia 9 bulan hingga 12 tahun dan imunisasi Kejar berupa pemberian imunisasi Polio, DPT-HB-Hib pada usia 9 bulan-59 bulan yang belum melakukan imunisasi lengkap.
“Tujuan khusus untuk menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat di semua kabupaten dan kota tahun 2023, dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela atau CRS tahun 2026,” jelasnya.
Laporan : Sri.