News

Pemkot Kendari Launching Elektronifikasi Pasar Digital

Avatar photo
×

Pemkot Kendari Launching Elektronifikasi Pasar Digital

Sebarkan artikel ini

Kendari || mediasultra.co.id – Wali Kota Kendari meluncurkan Elektronifikasi Transaksi Pasar (Daoa) Digital yang akan diberlakukan di enam pasar di Kota Kendari. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan penyedia jasa. Kegiatan yang difasilitasi Bank Indonesia ini berlangsung di Anjungan Teluk Kendari, Rabu (21/4/2022).

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir meminta semua pihak yang terlibat segera mempersiapkan sistem digital ini, karena transaksi digital atau non tunai akan menjadi kebutuhan sehingga bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Menurutnya, transaksi non tunai sangat penting karena memiliki sejumlah kelebihan diantaranya aman dan lebih mudah.

“Ini penting untuk kita membiasakan diri melakukan transaksi elektronik,” ungkapnya.

Wali kota berjanji, jika para pedagang menerapkan transaksi elektronik, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari akan membantu membuatkan proyeksi perkembangan usaha para pedagang. Sebab dengan melakukan transaksi elektronik akan tersedia data tentang kondisi pembeli di masing-masing pasar.

“Kalau sudah berjalan transaksi digitalnya kita punya data yang lengkap, bahkan kita memprediksi berapa kebutuhan minyak gorengnya supaya tidak langka lagi, berapa kebutuhan berasnya, sayur-mayurnya, begitu tujuan utama sebenarnya dari transaksi digital ini,” jelasnya.

Dia menambahkan, dengan tersedianya data base dan proyeksi perkembangan usaha maka para pedagang akan lebih muda mengakses modal usaha ke Bank.

Sedangkan Plt Kepala BI Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) Aryo Wibowo T Prasetyo mengatakan, launcing kegiatan QRIS ini adalah langkah awal di tahun 2022. Apalagi Kota Kendari sudah menjadi salasatu daerah yang masuk kategori Pemda digital, sebab telah memiliki indeks 84 persen. Sementara dinyatakan Pemda digital jika memiliki indeks di atas 80 persen.

Namun menurut Aryo, kedepannya Pemerintah Kota Kendari masih memiliki tantangan yakni bagaimana melibatkan masyarakat secara luas.

“Masih ada sedikit PR yaitu masalah retribusinya masih 74 persen harapannya dengan adanya kegiatan ini terus menerus akan mencapai Pemda digital,” ungkapnya.

Laporan : Sri.





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!