Kendari – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi menyuruh masyarakat untuk membuat minyak goreng sendiri menggunakan kelapa.
Hal tersebut disampaikannya menyikapi kondisi saat ini di Indonesia tak terkecuali Sultra yang mengalami kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng dipasaran yang mengakibatkan kerisauan dan banyaknya keluhan dari masyarakat.
Pemerintah Sultra telah melakukan upaya untuk menstabilkan harga pasaran dan mengatasi kelangkaan minyak goreng melalui Bulog Sultra dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra dengan membuka pasar murah di pelataran Bulog Sultra pada 3 hingga 5 Maret 2022.
Minyak goreng pada pasar murah tersebut di badrol dengan harga Rp 12 ribuan per bungkus 900 ml. Pihak Bulog menyediakan 9.600 bungkus untuk 3 hari pasar murah tersebut.
Pelaksanaan dihari pertama berhasil menghabiskan 5 ribu bungkus minyak goreng. Tapi sayang, di hari kedua terpaksa pasar murah ditutup akibat antusias masyarakat berlebihan sehingga melanggar Protokol Kesehatan (Prokes). Pihak Bulog akan kembali melakukan rapat koordinasi untuk membahas solusi dari masalah tersebut.
“Kalau bisa masyarakat bikin minyak sendiri lah, pakai kelapa yah?,” kata Gubernur di Kendari pada Jumat malam (4/3/2022).
Ali Mazi mengatakan bahwa minyak goreng dari kelapa lebih higienis dan minim kolesterol. Selain itu, jaman dulu masyarakat tidak ada yang membeli minyak goreng. Tetapi membuat sendiri dengan kelapa.
“Kita kupas, kita parut, kita peras, kita goreng,” ucap Ali Mazi.
Selain itu, kata orang nomor satu di Sultra ini wilayah Sultra memiliki banyak kelapa. Pasalnya, hampir semua wilayah di Sultra memiliki pohon kelapa sehingga berpotensi untuk bisa menghasilkan minyak goreng dalam jumlah banyak.
(Laporan Edison)