Warga Desa Tobi Meita Ditemukan Tewas dengan Cara Gantung Diri

Konut – Seoarang Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Desa Tobi Meita Kecamatan Langgikima, Kebupaten Konawe Utara nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Hal tersebut diketahui setelah warga (tetangga korban-red) menemukan ANW (Pr) (28) di rumah kediaman tepatnya di perumahan guru SDN Tobi Meita dalam keadaan gantung diri di kamar tempat tidur. Minggu (20/2/2022).

Asmari orang tua Korban menuturkan ke media ini bahwa saat itu dirinya sedang bekerja di tambang, tiba-tiba saya dihubungi oleh warga (tetangga Korban-red)  dan menyampaikan kalau ANW meninggal dengan cara gantung diri.

“Setelah saya tiba di TKP kemudian langsung melihat dan memastikan kematian ANW, saya langsung menghubungi dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wiwirano,” ucap Asmari.

Baca Juga:  Kabidhumas Polda Sulsel Ungkap Soal Temuan Kasus Dugaan Ayah Perkosa 3 Anak di Lutim

Tidak lama kemudian lanjut Asmari pihak kepolisian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP dan menyerahkan Korban kepada kami untuk dimusyawarakan terkait tindak lanjut yang akan kami tempuh.

“Setelah dilakukan musyawarah dengan pihak keluarga maka diputuskan untuk dilakukan autopsi, karena kami duga ANW tewas karena dibunuh,” tambahnya.

Kanit Reskrim Polsek Wiwirano AIPDA Rais saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa sesuai keputusan pihak keluarga Korban, maka Korban kita antar ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari pada hari Senin 21 Februari 2022 untuk dilakukan autopsi.

“Kita sudah mengantar Korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk dilakukan autopsi, jadi kita masih menunggu hasilnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Kapolda Sulsel Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Luar Biasa Dokter RS. Bhayangkara Penemu Terapi Pengobatan Penderita Covid 19

Sambil menunggu hasil autopsi lanjut AIPDA Rais kita juga masih terus melakukan penyelidikan dan mengembangan bukti-bukti dari TKP.

“Jadi untuk sekarang ini kita belum bisa memastikan penyebab kematian Korban karena kita masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara,” terang AIPDA Rais.

Laporan : Abdul Haris Gose

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *