Kolaka Timur – Penjabat Bupati Kolaka Timur (Koltim) Ir. H. Sulwan Aboenawas, M.Si, meninjau langsung vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun yang bertempat di SDN 1 Mataiwoi Kecamatan Loea, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Selasa (18/1/2022).
Dalam sambutannya Penjabat Bupati Koltim Ir. H. Sulwan Aboenawas, M.Si menjelaskan bahwa salasatu bentuk upaya pengendalian pandemi Covid-19 adalah dengan cara vaksinasi, tujuannya adalah supaya memberikan kekebalan individu dan kelompok (Herd Immunity) sehingga dapat meminimalisir. Terakhir adalah kelompok umur 6-11 tahun yang sekarang ini dilaksanakan.
“Hingga akhir tahun 2021, Kabupaten Kolaka Timur diberi sasaran vaksinasi dari seluruh kelompok yang saya sebutkan tadi sejumlah total 95.133 orang ditambah dengan sasaran baru kelompok anak usia 6-11 tahun sebanyak 12.213 orang. Sehingga total jumlah sasaran saat ini adalah 107.346 orang,” jelas Sulwan.
Perlu kita ketahui bersama, lanjut mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra ini, bahwa pelaksanaan vaksinasi pada kelompok anak usia 6-11 tahun sudah melalui uji klinis dengan nilai efikasi 96,15 persen, dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada rentang ringan-sedang. Sehinggan BPOM mengeluarkan persetujuan penggunaan vaksin jenis Sinovac dan kemudian diperkuat dengan keputusan Menkes RI No. HK.01.07/MENKES/6688/2021 tanggal 13 Desember 2021. Angka efikasi tersebut jauh lebih tinggi dari efikasi vaksin Sinovac pada usia dewasa yaitu 65 persen.
Lebih lanjut Sulwan menjelaskan bahwa ada dua hal yang menyebabkan sehingga perluasan penggunaan vaksin pada kelompok usia 6-11 tahun ini sangat dibutuhkan yaitu pertama karena cukup banyak dilaporkan yang kasus positif dari kelompok anak-anak, dan yang kedua karena mulainya dibuka pertemuan atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah.
Tidak dapat dipungkiri, kata mantan Kepala OPD Sultra ini, bahwa dengan ditetapkannya sasaran baru ini masih akan ditemukan berbagai kendala di lapangan, terutama terkait persetujuan orang tua. Oleh karena itu, semua pihak yang berkepentingan khususnya dari tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan untuk terus-menerus memberikan edukasi yang baik, sehingga harapannya adalah dapat mencapai cakupan semaksimal mungkin demi terbentuknya Herd Immunity yang lebih baik.
“Saat ini kita diperhadapkan varian baru yaitu jenis Omicron yang menurut studi penularannya lebih cepat dibanding varian sebelumnya. Di Indonesia sudah dilaporkan sekitar 800 lebih kasus dalam satu minggu terakhir, dan Kemenkes telah memperkirakan puncak kasus akan terjadi pada bulan Februari sampai Maret dengan kasus harian berkisar 50 sampai 70 ribu. Angka-angka tersebut cukup harus membuat kita waspada, namun tetap jangan sampai membuat kita panik, karena pada dasarnya kunci meminimalisir penularan adalah tetap melaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes) 5M dan mempercepat vaksinasi,” beber mantan Camat di Konawe ini.
“Oleh karena itu, kembali saya mengingatkan kepada kita semua agar disiplin menggunakan masker dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang. Dan mengajak ssbanyak mungkin kerabat dan keluarga untuk vaksinasi bagi yang layak, terutama kedepannya kita juga akan melaksanakan vaksinasi dosis ke-3 (Booster) bagi yang telah menerima dua dosis lengkap lebih dari enam bulan,” pungkas Sulwan.
Untuk diketahui per tanggal 16 Januari 2022, cakupan vaksinasi di Kabupaten Kolaka Timur (Di luar sasaran baru) yaitu Dosis pertama sebanyak 69.606 orang atau 73,17 persen, dan dosis kedua sebanyak 36.153 orang atau 38 persen, serta dosis ketiga (Booster Nakes) sebanyak 606 orang atau 92,80 persen.