Konawe – Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Desa Silea Bergerak (Formadesik) beserta Ketua BPD Desa Silea, perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda lakukan aksi blokade jalan usaha tani. Aksi tersebut bertempat di Desa Silea, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Saat aksi jilid I pemblokadean jalan usaha tani dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2021. Yang mana pihak perusahaan perkebunan sawit dalam hal ini PT. Mega Utama Tani (PT. MUT) menyahuti dan sepakat dengan tuntutan masyarakat yakni siap dan bersedia memperbaiki jalan usaha tani,” kata Ebin Lolombulan Ketua Formadesik. Jumat (19/11/2021).
“Karena kesepakatan tersebut belum ada realisasi sampai saat ini, maka kita lakukan aksi jilid II dengan kembali memblokade jalan usaha tani tersebut. Di sini kami merasa dibohongi, di mana saat aksi jilid I pihak perusahaan juga mengatakan kalau alat berat yang akan digunakan untuk memperbaiki jalan usaha tani sudah ada, begitu juga untuk mobilisasi material 5 (lima) mobil per hari. Ternyata semua itu tidak ada,” sambungnya.
Saya, lanjut Ebin, sangat menyayangkan sikap dan langkah pihak perusahaan yang hanya memberikan janji-janji palsu kepada masyarakat Desa Silea. Itu hanya pengobat telinga alias Pakuri Biri.
Sementara itu, Ruliato selaku ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Silea mengatakan bahwa jalan usaha tani yang diblokade masyarakat adalah aset desa. Jadi sebelum perusahaan sawit tersebut beroperasi jalan usaha tani itu sudah ada, dan ironisnya lagi selama perusahaan tersebut beroperasi tidak ada sama sekali perhatian dari pihak perusahaan.
Kasran selaku Kepala Desa Silea mendukung aksi blokade jalan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Silea.
“Saya selaku Kepala Desa Silea mendukung penuh apa yang dilakukan oleh masyarakat yang tergabung dalam Formadesik dalam aksi pemblokadean jalan usaha tani tersebut,” ungkap Kasran.
Kasran juga menambahkan bahwa Pemdes sudah mengambil alih poses perbaikan jalan usaha tani.
“Kita sudah mengambil alih proses perbaikan jalan usaha tani tersebut. Dan itu dimasukkan dalam program prioritas utama melalui anggaran Dana Desa tahun depan,” tambahnya.
Aksi blokade jalan usaha tani tersebut mendapat pengawalan dari Kapolsek Sampara beserta jajaran, dan dibantu beberapa anggota dari Polres Konawe.
Laporan: Riyan Mokoginta