Butur – Pemerintah Desa (Pemdes) Laangke realisasikan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2021 lebih mengutamakan pemberdayaan ketimbang infrastruktur. Hal itu disampaikan oleh Masrib Pelaksana Jabatan (Pj) Kepala Desa Laangke saat ditemui dikediamannya di Deda Laangke, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Selasa (2/11/2021).
Menurut Masrib, pemberdayaan lebih bermanfaat bagi masyarakat ketimbang infrastruktur. Pasalnya, sejak dulu sudah sering dilakukan pembangunan dan itu hanya dinikmati sesaat dan tidak bisa menopang prekonomian warga. Kecuali kalau pembukaan jalan tani.
“Dan juga terkadang masyarakat mengeluh karena selama pemekaran tidak pernah ada bantuan. Untuk itu saya fokus di pemnerdayaan, apalagi sekarang pekerjaan susah karena dampak dari Covid-19,” ucapnya.
Dikonfirmasi terkait penggunaan anggaran DD tahun 2021 ini, Masrib menjelaskan bahwa untuk tahap awal bukan dirinya yang kelola, melainkan Pj sebelumnya.
“Adapun penggunaan anggaran DD di tahap kedua yakni pengadaan katinting yang 13 pk sebanyak 4 (buah), dan yang 5,5 pk sebanyak 2 (dua) buah, itu 1 (satu) set dengan mesin. Dan pengadaan alat kesehatan, serta pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke 90 penerima manfaat,” jelasnya.
Lebih lanjut Masrib menjelaskan bahwa, masih banyak usulan masyarakat, tapi sesuai kesepakatan waktu rapat kita lebih utamakan dulu usulan tahun 2018, karena sampai saat ini belum terealisasi. Dan itu saya tau persis karean saat itu saya salasatu tim verifikasi.
“Termasuk strom babi sebanyak 4 (empat) unit, sampai sekarang belum ada, jadi itu kita masukkan di anggaran perubahaan, begitu juga dengan usulan TK untuk permainan, usulan 4 (empat) permainan, tapi kita realisasikan cuma 1 (satu) saja yaitu ayunan,” bebernya.
Selain itu lanjut Masrib, yang dianggarkan diperubahaan ada juga mesin pencabut bulu ayam dan mesin pencuci kandang. Kita adakan juga mesin kompresor untuk bengkel, serta pendataan SDGS, serta honor KPM.
Desa Laangke memiliki jumlah jiwa sekitar 900 lebih, wajib pilih sekitar 500 lebih dan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 234, dengan potensi masyarakat kebanyak berkebun.
Mudah-mudahan dengan apa yang diberikan nanti bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga.
“Saya berharap apa yang sudah diberikan nanti bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga bisa meningkatkan prekinomian warga, apalagi masih dalam suasana pandemi Covid-19,” harapnya.