Konsel – Petani kopi di Desa Sandarsi Jaya, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara keluhkan alat produksi dan obat-obatan pertanian. Hal itu disampaikan oleh Asmar selaku Ketua Kelompok Tani Mepokoaso saat ditemui di kebun kopinya di Desa Sandarsi Jaya. Senin (25/10/2021).
Menurut Asmar sejak tahun 2019 dirinya mulai menanam kopi robusta, di mana kopi jenis robusta tersebut merupakan bantuan dari desa untuk masyatakat. Adapun penanamannya itu merupakan biaya sendiri.
“Sampai sekarang kopi yang ditanam sudah berapa kali panen dengan hasil yang maksimal. Namun ya itu tadi, kami terkendala dengan biaya dan alat pertanian serta obat-obatan,” kata Asmar.
“Selama panen, kita selalu panen dengan jumlah banyak, tapi masih susah dalam memproduksi kopi. Kopi yang telah dijemur harus ditumbuk dengan alat lesung, dan proses pekerjaannya itu lama bisa berjalan dua minggu,” sambungnya.
Terus terang, lanjut Asmar, kami butuh alat gilingan kopi yang modern untuk mempermudah dalam mengolah hasil pertanian kopi, supaya dalam mendistribusikan hasil panen kami lancar.
Tak lupa ia berharap kepada pemerintah agar bisa memberikan dukungan.
“Saya berharap kepada pemerintah agar memberikan bantuan dan dukungan terkait mesin gilingan kopi,” harapnya.
Perlu diketahui Desa Sandarsi Jaya yang penduduknya multikultral yang berpenghasilan masih di bawa rata-rata. Dan merupakan desa penyumbang komoditi pangan terbesar di Kecamatan Angata. Maka seharusnya Pemkab lebih tanggap dalam melihat kondisi parah petani yang kurang mampu dan memadai dalam proses pertanian mereka.